LET ME REALOVE YOU
Author: 12xotao
Genre : romance, friendship, etc
Rating :T (Teen)
Jeon Jungkook x Son Naeun
Warning: a little bxb content, nama marga yang diubah, OOC, alur kecepetan maybe, ada bahasa tidak baku, dll
Dedicated to : HiDesignRP 1st anniversary. Congratulation guys!
TYPO SEBAGIAN DARI SENI
Enjoy-
Setiap sebuah pertemuan pasti akan memiliki perpisahan. Baik dalam dunia nyata, maupun dunia maya. Ada kalanya Tuhan hanya mempertemukan, namun tidak mempersatukan kedua makhluk ciptaannya. Sama seperti dalam dunia rolepayer, tidak peduli apapun tentu akan menemui perpisahan seperti leave.
Oh, apa kalian tahu apa itu roleplayer? Well, semacam permainan dimana kita dapat memerankan idola atau artis yang kita sukai. Permainan ini cukup digandrungi para remaja, khususnya para pecinta kpop. Banyak dari mereka yang memainkan permainan yang katanya dapat membuat orang cepat baper.
Sama halnya dengan yang terjadi pada seorang gadis manis bernama Naeun. Sudah selama tiga tahun dia memainkan permainan ini, melupakan fakta kalau dirinya sudah berada pada umur yang seharusnya sudah berhenti bermain dan fokus pada masa depannya. Namun, Naeun belum mau berhenti. Dia masih menyayangi semua orang yang dia kenal didunia fake-nya, terutama pada seseorang special yang sudah hampir satu tahun ini menjadi couple-nya.
Orang itulah yang menyebabkan Naeun selalu berpikir berulang kali jika dia ingin meninggalkan rpw. Rasanya terlalu sayang jika menyudahi semuanya saat mereka masih sama-sama saling menyayangi. Lagipula, Naeun tidak ingin menyakiti perasaan kekasih virtualnya, walau hanya fake Naeun sadar jika dia harus menghargai perasaan orang lain.
Sebentar lagi juga dia akan merayakan hari anniversary-nya yang ke satu tahun. Untuk itu, Naeun hari ini berusaha untuk cepat pulang dari kampus, tepat setelah mata kuliahnya selesai.
…
Welcome To Twitter
Email or username : @pcyeah
Password : xxxxxxxxx
Log in
Naeun merutuk karena kelemotan wifi rumahnya. Setelah dengan segala kesabaran menunggu, akhirnya akun rp twiiter miliknya berhasil terbuka. Naeun mengecek dan berdecak sambil tersenyum miring saat melihat terdapat banyak notification serta direct message yang masuk.
99+notifications
8 messages
Tangannya dengan cepat mengklik tombol pemberitahuan lalu melihat ada mention apa saja yang masuk sampai bisa sebanyak ini. Senyumnya sontak melebar saat membaca semua mt dari anak rp lainnya.
@minahm: #menfessto @pcyeah Happy 1st anniversary!^^ youtube.com/watch?v=asdfgh
@fvckxx: #menfessto @pcyeah Happy 1st anniversary!^^ youtube.com/watch?v=asdfgh
@Dancing__Queenn: #menfessto @pcyeah Happy 1st anniversary!^^ youtube.com/watch?v=asdfgh
@GDaysSojin: #menfessto @pcyeah Happy 1st anniversary!^^ youtube.com/watch?v=asdfgh
@IniKaiEXO: WOE HAPPY ANNIV LO BERDUA, LANGGENG BRA BRO @pcyeah @bbheol
@wuyifanxx: happy anniv coeg @pcyeah @bbheol cepet kawin biar gua bisa makan gratis
Dan masih banyak mention lainnya. Naeun tersenyum lalu mulai meretweet menfess-menfess yang dikirim kan Baekhyun untuknya. Yah, Naeun memang salah satu anak rp yang tg (transgender) dan memilih menjadi yaoi-rpers. Berhubung dia fujoshi dan pasangan Chanyeol-Baekhyun sedang booming saat itu.
@pcyeah: @bbheol happy 1st anniv dear, lets be together for a long long long time
Setelah itu, Naeun membuka isi dm dan membaca milik Baekhyun terlebih dahulu. Ia tersenyum –dia memang selalu tersenyum sih bila mendapat pesan dari kekasih virtualnya itu, kemudian membalas pesan Baekhyun.
bbheol: happy anniv sayangggg:*** I love youuu /cium bibirnya/ kkk~
pcyeah: I love u too byunnie /kecium, elus rambutnya/
bbheol: yeol-ah>///<
pcyeah: kenapa hm?:*
bbheol: kamu sibuk enggak hari ini?’-‘
Naeun terdiam sesaat, tumben sekali Baekhyun menanyakan hal semacam ini. Maksudku, Baekhyun memang perhatian, namun, dia pasti hafal semua jadwal kuliah milik Naeun. Dia pasti mengerti jika Naeun sudah berada di rumah saat ini.
Sedang asyik melamun dan baru akan menjawab, Naeun dikejutkan dengan bunyi pintu kamarnya yang dibuka tiba-tiba.
“Naeun sayang, kamu lagi apa sih hah? Main laptop terus.” Suara yang menyapa indra pendengaran Naeun terdengar bosan.
“Eomma.” Naeun me-minimize tampilan twitternya lalu duduk ditempat tidur tepat disamping ibunya.
Ibu Naeun hanya menggelengkan kepala melihat putri tercintanya itu. Sudah dewasa harusnya lebih memikirkan masa depan dan berhenti untuk banyak bermain, namun Naeun malah bersikap seperti ini. Masih saja bertahan dalam dunia roleplay atau apalah itu namanya. Bahkan Ny. Son tahu jika putrinya itu memiliki kekasih virtual.
Naeun hanya tersenyum seakan tak berdosa saat melihat ekspresi sang ibu. Dia memang sudah cukup sering ditegur karena terlalu banyak bermain laptop. Tidak memikirkan nilai sekolah serta kesehatannya sendiri. Yah, memang Naeun saja yang keras kepala dan sangat sulit untuk dipisahkan dari laptop tercinta.
“Kau sedang apa?” tanya Ny. Son dengan sabar.
Naeun hanya menggigit bibir bawahnya lalu tersenyum kikuk, “Tidak ada. Hm, ya tahu sendirilah kira-kira aku sedang apa.”
Sang Ibu hanya menggelengkan kepala saat putrinya itu justru tertawa-tawa tidak jelas dihadapannya. “Ingat, minggu depan akan ada ujian tengah semester. Belajar yang benar, tinggalkan dulu rp-rp itu.”
Naeun mengacungkan ibu jarinya, “Iya, eomma tenang saja oke!?”
Ny. Son tersenyum lalu berdiri dan meninggalkan ruang kamar anaknya. Setidaknya Naeun memang tidak terlalu bodoh dan penurut jika disuruh untuk belajar.
Naeun menghela nafas kasar lalu kembali duduk dihadapan laptopnya. Segera ia mengetikkan balasan kepada Baekhyun jika ia tidak sibuk.
Kurang dari satu menit sebuah balasan kembali masuk, bbheol: Mau bertemu malam ini? Yah anggap saja merayakan anniv kita^^
Untuk beberapa detik detak jantung Naeun seakan tidak karuan, dia memang penasaran dengan rupa Baekhyun selama ini. Namun, Naeun juga belum mempersiapkan mental seandainya mereka ternyata sama-sama perempuan. Apa Baekhyun akan langsung meminta putus darinya? Astaga, Naeun masih sangat sayang pada Baekhyun
Sejak awal berhubungan Naeun selalu berusaha bersikap biasa saja, namun akhirnya dia sadar jika sayangnya pada Baekhyun sudah melebihi batas. Dia tulus menyayangi sosok kekasih virtualnya itu. Sangat tulus.
bbheol: yeol? Eh kalo gamau juga tidak apa kok ’3’
Naeun sedikit mengumpat, dan akhirnya memilih menjawab baiklah, mau bertemu dimana?
Mereka memang berada di kota yang sama, namun Naeun selalu saja membuat berbagai alasan agar mereka tidak bertemu. Dan pada akhirnya juga, Baekhyun memilih untuk tidak terus-menerus mendesak Naeun.
Yang terjadi, maka terjadilah
-skip-
Han River
19.00 waktu setempat
Naeun menggosokkan tangannya berulang kali. Sudah sejak setengah jam yang lalu dia berdiri disini, menunggu kehadiran Baekhyun. Dia berdoa agar pertemuan ini bukanlah merupakan akhir dari hubungan mereka. Naeun benar-benar belum siap untuk berpisah sekarang. Semoga saja Baekhyun tidak membenci Naeun karena tidak bercerita masalah gendernya sejak awal.
Sial. Kenapa malam ini dingin sekali, gerutu Naeun dalam hati.
Tidak lama ponselnya bergetar dan ia melihat ada satu pesan whatsapp dari kontak Baekhyun. Dengan agak takut, Naeun membuka pesan tersebut dan membacanya.
Kamu dimana?’^’ Aku pake sweater warna hijau
Naeun memperhatikan sekeliling. Ada seorang lelaki dengan sweater hijau dan masker putih serta topi hitam tidak jauh dari tempatnya berdiri. Lelaki itu juga tampak melihat-lihat seperti mencari-cari seseorang. Jantung Naeun semakin tidak tenang. Itukah Baekhyun?
Baekhyun itu laki-laki?
Dia tidak tg?
Oh, tolong selamatkan Naeun sekarang juga.
Lelaki tadi tampak memicingkan mata kearah Naeun kemudian mulai melangkah mendekat. Naeun tidak dapat dengan jelas melihat wajahnya karena tertutup oleh masker putih sialan itu. Tapi, Naeun dapat melihat kebingungan yang terpancar dari kedua mata lelaki itu.
“Kamu Chanyeol?” tanyanya tiba-tiba.
Naeun mengutuk suara lelaki itu yang terdengar begitu lembut ditelinganya. Sialan, bagaimana bisa seorang lelaki memiliki suara selembut dan setenang ini?
Kemudian lelaki itu membuka masker serta topinya sementara Naeun hanya sanggup menahan nafas. Kali ini dia benar-benar melihat bagaimana rupa Baekhyun, yang selama ini menjadi kekasih virtualnya. Baekhyun yang selama ini sering manja padanya, ternyata laki-laki tampan dan kini ada tepat di depan matanya.
“Serius kamu Chanyeol?” tanyanya lagi karena Naeun tidak kunjung menjawab.
“I-iya, aku Chanyeol. Kamu Baekhyun? Jadi kamu selama ini bukan tg?” Naeun merutuki mulutnya yang malah balik bertanya.
Baekhyun menggeleng, pandangannya kini mulai seakan tidak suka pada Naeun. “Kupikir selama ini kau juga laki-laki, tapi ternyata… oh astaga.”
Naeun hanya terdiam saat lelaki itu mengusap kasar wajahnya. Sekarang Naeun yakin sekali jika Baekhyun pasti sangat benci padanya. Meski Naeun merasa tidak sepenuhnya salah, diakan tidak pernah mengatakan kalau dia tidak tg, iyakan?
“B-baekhyun, maafkan aku. Aku sama sekali tidak berniat membohongimu, aku pikir kau juga perempuan, makanya aku santai saja selama ini. Hey, ta-tapi aku selalu tulus tiap mengatakan mencintaimu, kau harus percaya itu Baek.” Naeun mengucapkan kalimat sepanjang itu dengan agak terbata, efek dingin serta rasa gugupnya menghadapi Baekhyun.
Baekhyun tertawa pelan meski tawaannya justru terdengar mengerikan ditelinga Naeun. “Kau tahu? Aku merasa harga diriku terinjak-injak. Mulai sekarang, jangan pernah temui aku lagi. Terima kasih atas satu tahun ini Chan.”
Naeun terdiam dan tidak berusaha untuk menahan kepergian Baekhyun. Dia sudah menduga hal ini akan terjadi dan Naeun tidak tahu bagaimana cara untuk membujuk Baekhyun. Dia tidak bisa memaksakan kehendak orang untuk tetap terus selalu bersamanya.
Dengan lesu, Naeun melangkah meninggalkan area sungai Han dan memilih untuk pulang. Mungkin memang inilah jalan akhir untuk mereka berdua. Sama-sama belum bisa menerima kenyataan masing-masing.
-skip-
Tiga hari setelahnya.
Minggu, 08.00 waktu setempat
Baekhyun memblokir akun twitter bahkan whatsapp-nya, mereka benar-benar kehilangan kontak sejak hari itu. Naeun berusaha melupakan segalanya dan berhenti untuk mengingat Baekhyun, namun segalanya seakan sudah melekat secara permanen di dalam otaknya.
Kau pikir satu tahun itu waktu yang sebentar? Tidak, dan sudah terlalu banyak kenangan yang mereka ukir bersama-sama. Mana bisa Naeun melupakan semuanya begitu saja.
Naeun terpikir sejenak, apakah Baekhyun juga sedang memikirkannya? Apa dia juga kesulitan melupakan Naeun? Tapi, kemudian Naeun menghapus berbagai pertanyaan itu karena, sungguhkah dia ingin tahu jawaban dari pertanyaannya?
Terlalu dramatis rasanya jika Naeun mengingat keadaannya saat ini. Namun, yah memang seperti inilah keadaannya.
Satu pemberitahuan masuk membuyarkan lamunan bodoh Naeun soal Baekhyun. Tangannya menggerakkan kursor dan menekan tulisan notification.
@Hee_Chul: @pcyeah woy, lu napa putus dah? Curhat-curhat ama gua bro
Dengan malas, Naeun membalas mention tersebut secara singkat.
@pcyeah: @Hee_Chul dm
Naeun langsung mendapatkan pesan dari Heechul. Sekedar informasi, Heechul merupakan kakak rl dari Baekhyun, dan lucky Naeun yang bisa akrab juga dengan Heechul sehingga bisa curhat. Heechul juga tg, sama halnya dengan Naeun, namun mereka tidak pernah saling ingin tahu lebih jauh mengenai kehidupan rl masing-masing.
Satu dm masuk.
@Hee_Chul: kenapa? Lu kemaren ketemuan kan sama Baekhyun?
@pcyeah: coba kasih tau gua dulu siapa nama asli Baekhyun
Beberapa menit tidak ada jawaban. Mungkin Heechul sedang berpikir akan mau memberikan nama rl adiknya atau tidak.
@Hee_Chul: Jungkook
@pcyeah: Jungkook?
@Hee_Chul: Iya, nama dia Jungkook
@pcyeah: oke, kasih tau dia gua mau ketemu dia sekarang juga di tempat kemaren ketemu
Tanpa menunggu balasan dari Heechul, Naeun mematikan laptopnya lalu meraih jaketnya yang tergantung dibelakang pintu. Buru-buru dia turun agar tidak terlambat, namun ibunya menghadang dia ketika hampir sampai di pintu depan.
“Mau kemana kamu, hah?” tanya Ny.Son dengan nada kesal. Besok ujian tengah semester, mau apa Naeun pergi? Tentu saja sang ibu tidak akan diam.
“Eommaaa! Ayolah, sebentar saja. Aku mau bertemu dengan kekasihku.” Naeun memohon dengan nada memelas.
Kening ibunya tampak berkerut, “Kekasih?”
“Iya. Aku sekarang punya kekasih, makanya biarkan aku keluar dulu sekaranggg.” Naeun memaksa keluar dan segera membuka pintu rumah. Gadis itu berlari dengan cepat tanpa menghiraukan suara sang ibu yang berteriak marah-marah padanya.
…
“Jungkook?”
Seorang perempuan membuka salah satu pintu kamar yang bertuliskan ‘Jungkook’, lalu mengintip ke dalam kamar tersebut. Menghela nafas saat melihat Jungkook tampak sedang melamun di tempat tidurnya. Perlahan perempuan itu masuk dan duduk disamping adik laki-lakinya itu.
“Minah noona?!” Jungkook tampak kaget saat tempat tidurnya agak berguncang karena kakaknya –Minah duduk disampingnya.
Minah tersenyum manis, “Hey, apa kabar Chanyeol?”
Mendengar nama Chanyeol disebutkan membuat ekspresi Jungkook semakin kesal. Lelaki itu mendengus lalu pindah menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang. Rasanya malas untuk menjawab pertanyaan dari Minah.
Setelah kejadian tiga hari itu benar-benar membuat mood Jungkook turun-naik. Dia sampai bingung sendiri, apakah dia sungguh membenci Chanyeol atau tidak. Karena pada faktanya, dia masih sangat menyayangi sosok yang telah memberinya cinta lewat ketikan selama satu tahun penuh. Jungkook sangat sayang pada Chanyeol, dia tau sayangnya ini sampai terbawa pada perasaan dalam real life-nya.
“Aku sayang dia noona,” lirih Jungkook.
Minah mengelus rambut Jungkook dengan sayang, dia sangat paham bagaimana keadaan hati keduanya. Mereka masih sama-sama sayang tentu saja, namun Minah juga mengerti kalau Jungkook pasti terkejut saat tahu Chanyeol itu perempuan, karena Jungkook gay. Dan, Minah rasa ini merupakan salah satu cara dari Tuhan agar Jungkook kembali menjadi lelaki normal.
“Lalu, kenapa kau marah saat tahu dia perempuan? Harusnya kau sudah menyiapkan mental sebelum bertemu dengannya jadi kau tidak akan terkejut,” ucap Minah.
“Iya, tapi kau kan tahu sendiri jika aku bukan laki-laki lurus. Jelas saja aku kaget ternyata perempuan yang menjadi seme-ku. Ya tuhan…” Jungkook terdengar sangat dramatis dan Minah tidak bisa menahan untuk tidak terkikik.
“Baiklah, sekarang katakan padaku, apa kau mencintai Chanyeol?” tanya Minah dengan nada serius.
Jungkook tampak berpikir sejenak kemudian mengangguk pelan, “Iya, aku mencintai Chanyeol. Sangat.”
“Lalu, apa kau ingin kembali dengannya?”
Jungkook berpikir untuk beberapa saat, “Kalau dia bisa membantuku kembali menjadi lelaki normal, mungkin aku akan mau.”
Minah tersenyum senang, dia sangat yakin jika Naeun pasti bisa membantu adiknya kembali menjadi lelaki lurus. Minah sudah kenal lama dengan Naeun dan dia sangat percaya pada anak itu untuk menjaga adiknya.
“Kalau begitu temui Chanyeol sekarang di Han River, dia sudah menunggumu disana,” ucap Minah masih sambil tersenyum.
“Hah? Sungguh? Baiklah aku pergi. Terima kasih banyaknoona!” Jungkook langsung merapikan pakaiannya lalu bergegas berlari menuju sungai Han.
-skip-
Naeun menatap sungai Han dan merasakan semilir angin yang menerbangkan helaian rambutnya. Dia cukup merasa tenang dalam suasana seperti ini, anginnya seakan menerbangkan semua beban yang ada di pundak Naeun. Matanya melirik kesana kemari untuk memastikan apakah Baekhyun eh, maksudnya Jungkook sudah datang.
Kali ini Naeun harus berbicara dengan serius kepada Jungkook. Dia terlalu sayang pada lelaki itu dan sangat sulit untuk berpisah dengannya. Setidaknya Naeun akan merasa tenang jika sudah mengungkapkan isi hatinya, walau ia dan Jungkook tetap tidak akan memiliki hubungan apapun seperti sebelumnya.
“Chanyeol?”
Suara itu cukup membuat Naeun merinding. Gadis itu menoleh dan menatap Jungkook yang sudah berdiri beberapa langkah darinya. Naeun tersenyum canggung dan mengucapkan ‘hai’ pelan.
“Namaku Naeun omong-omong. Oh ya, terima kasih karena sudah mau bertemu denganku disini,” ucap Naeun.
“Kau ingin mengatakan sesuatu padaku?”
Naeun menggaruk belakang tengkuknya dengan kikuk lalu mengangguk pelan, “I-iya. Aku hanya ingin bilang jika aku masih menyayangimu Jungkook. Aku kini sadar jika kalimat ‘fake world real feeling’ tidak sepenuhnya salah. Semua manusia berhak jatuh cinta dan kita memang takkan tahu kapan perasaan itu akan datang.
Terlalu dramatis memang kelihatannya, namun aku juga tidak bisa memungkiri kalau selama ini aku tulus padamu Jungkook. Aku tidak memaksamu untuk kembali bersamaku tapi aku hanya… yah aku hanya ingin mengungkap-”
“Aku juga masih menyayangimu. Naeun.”
Hening.
Hening.
Hanya hembusan angin serta nafas keduanya yang kini terdengar.
Naeun merutuk jantungnya yang berdetak melewati batas normal, dia harap Jungkook tidak mendengar suara detakan jantungnya. Wajah Naeun memerah. Pertama, karena detakan jantungnya yang kelewatan cepat dan kedua karena kalimat yang diucapkan Jungkook. Bahkan ini pertama kalinya Jungkook tidak memanggilnya dengan nama Chanyeol.
Jujur, Naeun tidak menyangka jika Jungkook akan mengatakan hal itu kepadanya, dia terlalu terkejut hingga otaknya seakan melambat bekerja saat ini. Bahkah dia tidak sanggup untuk mengucap satu patah katapun. Tenggorokannya terasa kering.
“Hey, jangan terkejut begitu.” Jungkook terkekeh yang berhasil menarik Naeun dari lamunannya.
“Benarkah yang kau ucapkan tadi?” tanya Naeun, masih tidak percaya.
Jungkook mengangguk yakin, “Aku sadar selama ini selalu cinta dan percaya pada sosok Chanyeol, bahkan perasaan ini sampai terbawa ke kehidupan nyataku. Bantu aku Naeun agar aku bisa menjadi seperti lelaki normal lainnya. Bantu agar aku dapat mencintaimu sebagaimana dirimu sendiri, bukan karena kau adalah Chanyeol.”
Naeun tidak bisa untuk tidak merasa tersanjung, “Jadi sekarang kita balikan?”
“Menurutmu?”
Naeun mengerucutkan bibir mendengar jawaban Jungkook, yang membuat lelaki itu terkekeh pelan.
“Tentu saja bodoh, memang siapa yang bisa memutuskan hubungan antara Chanyeol dan Baekhyun?” Jungkook mengedipkan sebelah matanya.
Keduanya tertawa bersama dengan hembusan angin dan suara percikan air dari sungai Han. Kini mereka menyadari jika cinta tulus memang takkan dapat terkalahkan oleh apapun. Memang hanya sebuah dunia maya, dunia fana dimana kau bisa menemukan banyak orang dengan karakter sama.
Namun, ketulusan dan cinta melewati segalanya. Setiap orang memiliki batas ketulusan yang berbeda-beda, itu yang membuat setiap garis takdir manusia berbeda.
Mungkin Jungkook dan Naeun harus berusaha kembali dari awal, karena mengenal satu sama lain secara nyata belum pernah mereka lakukan. Namun, apakah keduanya peduli? Selama benang takdir masih tersambung maka keduanya berjanji untuk menempuh dan berjuang bersama untuk meraih mimpi yang selama ini mereka angankan.
Cinta yang nyata.
End.
Genre : romance, friendship, etc
Rating :T (Teen)
Jeon Jungkook x Son Naeun
Warning: a little bxb content, nama marga yang diubah, OOC, alur kecepetan maybe, ada bahasa tidak baku, dll
Dedicated to : HiDesignRP 1st anniversary. Congratulation guys!
TYPO SEBAGIAN DARI SENI
Enjoy-
Setiap sebuah pertemuan pasti akan memiliki perpisahan. Baik dalam dunia nyata, maupun dunia maya. Ada kalanya Tuhan hanya mempertemukan, namun tidak mempersatukan kedua makhluk ciptaannya. Sama seperti dalam dunia rolepayer, tidak peduli apapun tentu akan menemui perpisahan seperti leave.
Oh, apa kalian tahu apa itu roleplayer? Well, semacam permainan dimana kita dapat memerankan idola atau artis yang kita sukai. Permainan ini cukup digandrungi para remaja, khususnya para pecinta kpop. Banyak dari mereka yang memainkan permainan yang katanya dapat membuat orang cepat baper.
Sama halnya dengan yang terjadi pada seorang gadis manis bernama Naeun. Sudah selama tiga tahun dia memainkan permainan ini, melupakan fakta kalau dirinya sudah berada pada umur yang seharusnya sudah berhenti bermain dan fokus pada masa depannya. Namun, Naeun belum mau berhenti. Dia masih menyayangi semua orang yang dia kenal didunia fake-nya, terutama pada seseorang special yang sudah hampir satu tahun ini menjadi couple-nya.
Orang itulah yang menyebabkan Naeun selalu berpikir berulang kali jika dia ingin meninggalkan rpw. Rasanya terlalu sayang jika menyudahi semuanya saat mereka masih sama-sama saling menyayangi. Lagipula, Naeun tidak ingin menyakiti perasaan kekasih virtualnya, walau hanya fake Naeun sadar jika dia harus menghargai perasaan orang lain.
Sebentar lagi juga dia akan merayakan hari anniversary-nya yang ke satu tahun. Untuk itu, Naeun hari ini berusaha untuk cepat pulang dari kampus, tepat setelah mata kuliahnya selesai.
…
Welcome To Twitter
Email or username : @pcyeah
Password : xxxxxxxxx
Log in
Naeun merutuk karena kelemotan wifi rumahnya. Setelah dengan segala kesabaran menunggu, akhirnya akun rp twiiter miliknya berhasil terbuka. Naeun mengecek dan berdecak sambil tersenyum miring saat melihat terdapat banyak notification serta direct message yang masuk.
99+notifications
8 messages
Tangannya dengan cepat mengklik tombol pemberitahuan lalu melihat ada mention apa saja yang masuk sampai bisa sebanyak ini. Senyumnya sontak melebar saat membaca semua mt dari anak rp lainnya.
@minahm: #menfessto @pcyeah Happy 1st anniversary!^^ youtube.com/watch?v=asdfgh
@fvckxx: #menfessto @pcyeah Happy 1st anniversary!^^ youtube.com/watch?v=asdfgh
@Dancing__Queenn: #menfessto @pcyeah Happy 1st anniversary!^^ youtube.com/watch?v=asdfgh
@GDaysSojin: #menfessto @pcyeah Happy 1st anniversary!^^ youtube.com/watch?v=asdfgh
@IniKaiEXO: WOE HAPPY ANNIV LO BERDUA, LANGGENG BRA BRO @pcyeah @bbheol
@wuyifanxx: happy anniv coeg @pcyeah @bbheol cepet kawin biar gua bisa makan gratis
Dan masih banyak mention lainnya. Naeun tersenyum lalu mulai meretweet menfess-menfess yang dikirim kan Baekhyun untuknya. Yah, Naeun memang salah satu anak rp yang tg (transgender) dan memilih menjadi yaoi-rpers. Berhubung dia fujoshi dan pasangan Chanyeol-Baekhyun sedang booming saat itu.
@pcyeah: @bbheol happy 1st anniv dear, lets be together for a long long long time
Setelah itu, Naeun membuka isi dm dan membaca milik Baekhyun terlebih dahulu. Ia tersenyum –dia memang selalu tersenyum sih bila mendapat pesan dari kekasih virtualnya itu, kemudian membalas pesan Baekhyun.
bbheol: happy anniv sayangggg:*** I love youuu /cium bibirnya/ kkk~
pcyeah: I love u too byunnie /kecium, elus rambutnya/
bbheol: yeol-ah>///<
pcyeah: kenapa hm?:*
bbheol: kamu sibuk enggak hari ini?’-‘
Naeun terdiam sesaat, tumben sekali Baekhyun menanyakan hal semacam ini. Maksudku, Baekhyun memang perhatian, namun, dia pasti hafal semua jadwal kuliah milik Naeun. Dia pasti mengerti jika Naeun sudah berada di rumah saat ini.
Sedang asyik melamun dan baru akan menjawab, Naeun dikejutkan dengan bunyi pintu kamarnya yang dibuka tiba-tiba.
“Naeun sayang, kamu lagi apa sih hah? Main laptop terus.” Suara yang menyapa indra pendengaran Naeun terdengar bosan.
“Eomma.” Naeun me-minimize tampilan twitternya lalu duduk ditempat tidur tepat disamping ibunya.
Ibu Naeun hanya menggelengkan kepala melihat putri tercintanya itu. Sudah dewasa harusnya lebih memikirkan masa depan dan berhenti untuk banyak bermain, namun Naeun malah bersikap seperti ini. Masih saja bertahan dalam dunia roleplay atau apalah itu namanya. Bahkan Ny. Son tahu jika putrinya itu memiliki kekasih virtual.
Naeun hanya tersenyum seakan tak berdosa saat melihat ekspresi sang ibu. Dia memang sudah cukup sering ditegur karena terlalu banyak bermain laptop. Tidak memikirkan nilai sekolah serta kesehatannya sendiri. Yah, memang Naeun saja yang keras kepala dan sangat sulit untuk dipisahkan dari laptop tercinta.
“Kau sedang apa?” tanya Ny. Son dengan sabar.
Naeun hanya menggigit bibir bawahnya lalu tersenyum kikuk, “Tidak ada. Hm, ya tahu sendirilah kira-kira aku sedang apa.”
Sang Ibu hanya menggelengkan kepala saat putrinya itu justru tertawa-tawa tidak jelas dihadapannya. “Ingat, minggu depan akan ada ujian tengah semester. Belajar yang benar, tinggalkan dulu rp-rp itu.”
Naeun mengacungkan ibu jarinya, “Iya, eomma tenang saja oke!?”
Ny. Son tersenyum lalu berdiri dan meninggalkan ruang kamar anaknya. Setidaknya Naeun memang tidak terlalu bodoh dan penurut jika disuruh untuk belajar.
Naeun menghela nafas kasar lalu kembali duduk dihadapan laptopnya. Segera ia mengetikkan balasan kepada Baekhyun jika ia tidak sibuk.
Kurang dari satu menit sebuah balasan kembali masuk, bbheol: Mau bertemu malam ini? Yah anggap saja merayakan anniv kita^^
Untuk beberapa detik detak jantung Naeun seakan tidak karuan, dia memang penasaran dengan rupa Baekhyun selama ini. Namun, Naeun juga belum mempersiapkan mental seandainya mereka ternyata sama-sama perempuan. Apa Baekhyun akan langsung meminta putus darinya? Astaga, Naeun masih sangat sayang pada Baekhyun
Sejak awal berhubungan Naeun selalu berusaha bersikap biasa saja, namun akhirnya dia sadar jika sayangnya pada Baekhyun sudah melebihi batas. Dia tulus menyayangi sosok kekasih virtualnya itu. Sangat tulus.
bbheol: yeol? Eh kalo gamau juga tidak apa kok ’3’
Naeun sedikit mengumpat, dan akhirnya memilih menjawab baiklah, mau bertemu dimana?
Mereka memang berada di kota yang sama, namun Naeun selalu saja membuat berbagai alasan agar mereka tidak bertemu. Dan pada akhirnya juga, Baekhyun memilih untuk tidak terus-menerus mendesak Naeun.
Yang terjadi, maka terjadilah
-skip-
Han River
19.00 waktu setempat
Naeun menggosokkan tangannya berulang kali. Sudah sejak setengah jam yang lalu dia berdiri disini, menunggu kehadiran Baekhyun. Dia berdoa agar pertemuan ini bukanlah merupakan akhir dari hubungan mereka. Naeun benar-benar belum siap untuk berpisah sekarang. Semoga saja Baekhyun tidak membenci Naeun karena tidak bercerita masalah gendernya sejak awal.
Sial. Kenapa malam ini dingin sekali, gerutu Naeun dalam hati.
Tidak lama ponselnya bergetar dan ia melihat ada satu pesan whatsapp dari kontak Baekhyun. Dengan agak takut, Naeun membuka pesan tersebut dan membacanya.
Kamu dimana?’^’ Aku pake sweater warna hijau
Naeun memperhatikan sekeliling. Ada seorang lelaki dengan sweater hijau dan masker putih serta topi hitam tidak jauh dari tempatnya berdiri. Lelaki itu juga tampak melihat-lihat seperti mencari-cari seseorang. Jantung Naeun semakin tidak tenang. Itukah Baekhyun?
Baekhyun itu laki-laki?
Dia tidak tg?
Oh, tolong selamatkan Naeun sekarang juga.
Lelaki tadi tampak memicingkan mata kearah Naeun kemudian mulai melangkah mendekat. Naeun tidak dapat dengan jelas melihat wajahnya karena tertutup oleh masker putih sialan itu. Tapi, Naeun dapat melihat kebingungan yang terpancar dari kedua mata lelaki itu.
“Kamu Chanyeol?” tanyanya tiba-tiba.
Naeun mengutuk suara lelaki itu yang terdengar begitu lembut ditelinganya. Sialan, bagaimana bisa seorang lelaki memiliki suara selembut dan setenang ini?
Kemudian lelaki itu membuka masker serta topinya sementara Naeun hanya sanggup menahan nafas. Kali ini dia benar-benar melihat bagaimana rupa Baekhyun, yang selama ini menjadi kekasih virtualnya. Baekhyun yang selama ini sering manja padanya, ternyata laki-laki tampan dan kini ada tepat di depan matanya.
“Serius kamu Chanyeol?” tanyanya lagi karena Naeun tidak kunjung menjawab.
“I-iya, aku Chanyeol. Kamu Baekhyun? Jadi kamu selama ini bukan tg?” Naeun merutuki mulutnya yang malah balik bertanya.
Baekhyun menggeleng, pandangannya kini mulai seakan tidak suka pada Naeun. “Kupikir selama ini kau juga laki-laki, tapi ternyata… oh astaga.”
Naeun hanya terdiam saat lelaki itu mengusap kasar wajahnya. Sekarang Naeun yakin sekali jika Baekhyun pasti sangat benci padanya. Meski Naeun merasa tidak sepenuhnya salah, diakan tidak pernah mengatakan kalau dia tidak tg, iyakan?
“B-baekhyun, maafkan aku. Aku sama sekali tidak berniat membohongimu, aku pikir kau juga perempuan, makanya aku santai saja selama ini. Hey, ta-tapi aku selalu tulus tiap mengatakan mencintaimu, kau harus percaya itu Baek.” Naeun mengucapkan kalimat sepanjang itu dengan agak terbata, efek dingin serta rasa gugupnya menghadapi Baekhyun.
Baekhyun tertawa pelan meski tawaannya justru terdengar mengerikan ditelinga Naeun. “Kau tahu? Aku merasa harga diriku terinjak-injak. Mulai sekarang, jangan pernah temui aku lagi. Terima kasih atas satu tahun ini Chan.”
Naeun terdiam dan tidak berusaha untuk menahan kepergian Baekhyun. Dia sudah menduga hal ini akan terjadi dan Naeun tidak tahu bagaimana cara untuk membujuk Baekhyun. Dia tidak bisa memaksakan kehendak orang untuk tetap terus selalu bersamanya.
Dengan lesu, Naeun melangkah meninggalkan area sungai Han dan memilih untuk pulang. Mungkin memang inilah jalan akhir untuk mereka berdua. Sama-sama belum bisa menerima kenyataan masing-masing.
-skip-
Tiga hari setelahnya.
Minggu, 08.00 waktu setempat
Baekhyun memblokir akun twitter bahkan whatsapp-nya, mereka benar-benar kehilangan kontak sejak hari itu. Naeun berusaha melupakan segalanya dan berhenti untuk mengingat Baekhyun, namun segalanya seakan sudah melekat secara permanen di dalam otaknya.
Kau pikir satu tahun itu waktu yang sebentar? Tidak, dan sudah terlalu banyak kenangan yang mereka ukir bersama-sama. Mana bisa Naeun melupakan semuanya begitu saja.
Naeun terpikir sejenak, apakah Baekhyun juga sedang memikirkannya? Apa dia juga kesulitan melupakan Naeun? Tapi, kemudian Naeun menghapus berbagai pertanyaan itu karena, sungguhkah dia ingin tahu jawaban dari pertanyaannya?
Terlalu dramatis rasanya jika Naeun mengingat keadaannya saat ini. Namun, yah memang seperti inilah keadaannya.
Satu pemberitahuan masuk membuyarkan lamunan bodoh Naeun soal Baekhyun. Tangannya menggerakkan kursor dan menekan tulisan notification.
@Hee_Chul: @pcyeah woy, lu napa putus dah? Curhat-curhat ama gua bro
Dengan malas, Naeun membalas mention tersebut secara singkat.
@pcyeah: @Hee_Chul dm
Naeun langsung mendapatkan pesan dari Heechul. Sekedar informasi, Heechul merupakan kakak rl dari Baekhyun, dan lucky Naeun yang bisa akrab juga dengan Heechul sehingga bisa curhat. Heechul juga tg, sama halnya dengan Naeun, namun mereka tidak pernah saling ingin tahu lebih jauh mengenai kehidupan rl masing-masing.
Satu dm masuk.
@Hee_Chul: kenapa? Lu kemaren ketemuan kan sama Baekhyun?
@pcyeah: coba kasih tau gua dulu siapa nama asli Baekhyun
Beberapa menit tidak ada jawaban. Mungkin Heechul sedang berpikir akan mau memberikan nama rl adiknya atau tidak.
@Hee_Chul: Jungkook
@pcyeah: Jungkook?
@Hee_Chul: Iya, nama dia Jungkook
@pcyeah: oke, kasih tau dia gua mau ketemu dia sekarang juga di tempat kemaren ketemu
Tanpa menunggu balasan dari Heechul, Naeun mematikan laptopnya lalu meraih jaketnya yang tergantung dibelakang pintu. Buru-buru dia turun agar tidak terlambat, namun ibunya menghadang dia ketika hampir sampai di pintu depan.
“Mau kemana kamu, hah?” tanya Ny.Son dengan nada kesal. Besok ujian tengah semester, mau apa Naeun pergi? Tentu saja sang ibu tidak akan diam.
“Eommaaa! Ayolah, sebentar saja. Aku mau bertemu dengan kekasihku.” Naeun memohon dengan nada memelas.
Kening ibunya tampak berkerut, “Kekasih?”
“Iya. Aku sekarang punya kekasih, makanya biarkan aku keluar dulu sekaranggg.” Naeun memaksa keluar dan segera membuka pintu rumah. Gadis itu berlari dengan cepat tanpa menghiraukan suara sang ibu yang berteriak marah-marah padanya.
…
“Jungkook?”
Seorang perempuan membuka salah satu pintu kamar yang bertuliskan ‘Jungkook’, lalu mengintip ke dalam kamar tersebut. Menghela nafas saat melihat Jungkook tampak sedang melamun di tempat tidurnya. Perlahan perempuan itu masuk dan duduk disamping adik laki-lakinya itu.
“Minah noona?!” Jungkook tampak kaget saat tempat tidurnya agak berguncang karena kakaknya –Minah duduk disampingnya.
Minah tersenyum manis, “Hey, apa kabar Chanyeol?”
Mendengar nama Chanyeol disebutkan membuat ekspresi Jungkook semakin kesal. Lelaki itu mendengus lalu pindah menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang. Rasanya malas untuk menjawab pertanyaan dari Minah.
Setelah kejadian tiga hari itu benar-benar membuat mood Jungkook turun-naik. Dia sampai bingung sendiri, apakah dia sungguh membenci Chanyeol atau tidak. Karena pada faktanya, dia masih sangat menyayangi sosok yang telah memberinya cinta lewat ketikan selama satu tahun penuh. Jungkook sangat sayang pada Chanyeol, dia tau sayangnya ini sampai terbawa pada perasaan dalam real life-nya.
“Aku sayang dia noona,” lirih Jungkook.
Minah mengelus rambut Jungkook dengan sayang, dia sangat paham bagaimana keadaan hati keduanya. Mereka masih sama-sama sayang tentu saja, namun Minah juga mengerti kalau Jungkook pasti terkejut saat tahu Chanyeol itu perempuan, karena Jungkook gay. Dan, Minah rasa ini merupakan salah satu cara dari Tuhan agar Jungkook kembali menjadi lelaki normal.
“Lalu, kenapa kau marah saat tahu dia perempuan? Harusnya kau sudah menyiapkan mental sebelum bertemu dengannya jadi kau tidak akan terkejut,” ucap Minah.
“Iya, tapi kau kan tahu sendiri jika aku bukan laki-laki lurus. Jelas saja aku kaget ternyata perempuan yang menjadi seme-ku. Ya tuhan…” Jungkook terdengar sangat dramatis dan Minah tidak bisa menahan untuk tidak terkikik.
“Baiklah, sekarang katakan padaku, apa kau mencintai Chanyeol?” tanya Minah dengan nada serius.
Jungkook tampak berpikir sejenak kemudian mengangguk pelan, “Iya, aku mencintai Chanyeol. Sangat.”
“Lalu, apa kau ingin kembali dengannya?”
Jungkook berpikir untuk beberapa saat, “Kalau dia bisa membantuku kembali menjadi lelaki normal, mungkin aku akan mau.”
Minah tersenyum senang, dia sangat yakin jika Naeun pasti bisa membantu adiknya kembali menjadi lelaki lurus. Minah sudah kenal lama dengan Naeun dan dia sangat percaya pada anak itu untuk menjaga adiknya.
“Kalau begitu temui Chanyeol sekarang di Han River, dia sudah menunggumu disana,” ucap Minah masih sambil tersenyum.
“Hah? Sungguh? Baiklah aku pergi. Terima kasih banyaknoona!” Jungkook langsung merapikan pakaiannya lalu bergegas berlari menuju sungai Han.
-skip-
Naeun menatap sungai Han dan merasakan semilir angin yang menerbangkan helaian rambutnya. Dia cukup merasa tenang dalam suasana seperti ini, anginnya seakan menerbangkan semua beban yang ada di pundak Naeun. Matanya melirik kesana kemari untuk memastikan apakah Baekhyun eh, maksudnya Jungkook sudah datang.
Kali ini Naeun harus berbicara dengan serius kepada Jungkook. Dia terlalu sayang pada lelaki itu dan sangat sulit untuk berpisah dengannya. Setidaknya Naeun akan merasa tenang jika sudah mengungkapkan isi hatinya, walau ia dan Jungkook tetap tidak akan memiliki hubungan apapun seperti sebelumnya.
“Chanyeol?”
Suara itu cukup membuat Naeun merinding. Gadis itu menoleh dan menatap Jungkook yang sudah berdiri beberapa langkah darinya. Naeun tersenyum canggung dan mengucapkan ‘hai’ pelan.
“Namaku Naeun omong-omong. Oh ya, terima kasih karena sudah mau bertemu denganku disini,” ucap Naeun.
“Kau ingin mengatakan sesuatu padaku?”
Naeun menggaruk belakang tengkuknya dengan kikuk lalu mengangguk pelan, “I-iya. Aku hanya ingin bilang jika aku masih menyayangimu Jungkook. Aku kini sadar jika kalimat ‘fake world real feeling’ tidak sepenuhnya salah. Semua manusia berhak jatuh cinta dan kita memang takkan tahu kapan perasaan itu akan datang.
Terlalu dramatis memang kelihatannya, namun aku juga tidak bisa memungkiri kalau selama ini aku tulus padamu Jungkook. Aku tidak memaksamu untuk kembali bersamaku tapi aku hanya… yah aku hanya ingin mengungkap-”
“Aku juga masih menyayangimu. Naeun.”
Hening.
Hening.
Hanya hembusan angin serta nafas keduanya yang kini terdengar.
Naeun merutuk jantungnya yang berdetak melewati batas normal, dia harap Jungkook tidak mendengar suara detakan jantungnya. Wajah Naeun memerah. Pertama, karena detakan jantungnya yang kelewatan cepat dan kedua karena kalimat yang diucapkan Jungkook. Bahkan ini pertama kalinya Jungkook tidak memanggilnya dengan nama Chanyeol.
Jujur, Naeun tidak menyangka jika Jungkook akan mengatakan hal itu kepadanya, dia terlalu terkejut hingga otaknya seakan melambat bekerja saat ini. Bahkah dia tidak sanggup untuk mengucap satu patah katapun. Tenggorokannya terasa kering.
“Hey, jangan terkejut begitu.” Jungkook terkekeh yang berhasil menarik Naeun dari lamunannya.
“Benarkah yang kau ucapkan tadi?” tanya Naeun, masih tidak percaya.
Jungkook mengangguk yakin, “Aku sadar selama ini selalu cinta dan percaya pada sosok Chanyeol, bahkan perasaan ini sampai terbawa ke kehidupan nyataku. Bantu aku Naeun agar aku bisa menjadi seperti lelaki normal lainnya. Bantu agar aku dapat mencintaimu sebagaimana dirimu sendiri, bukan karena kau adalah Chanyeol.”
Naeun tidak bisa untuk tidak merasa tersanjung, “Jadi sekarang kita balikan?”
“Menurutmu?”
Naeun mengerucutkan bibir mendengar jawaban Jungkook, yang membuat lelaki itu terkekeh pelan.
“Tentu saja bodoh, memang siapa yang bisa memutuskan hubungan antara Chanyeol dan Baekhyun?” Jungkook mengedipkan sebelah matanya.
Keduanya tertawa bersama dengan hembusan angin dan suara percikan air dari sungai Han. Kini mereka menyadari jika cinta tulus memang takkan dapat terkalahkan oleh apapun. Memang hanya sebuah dunia maya, dunia fana dimana kau bisa menemukan banyak orang dengan karakter sama.
Namun, ketulusan dan cinta melewati segalanya. Setiap orang memiliki batas ketulusan yang berbeda-beda, itu yang membuat setiap garis takdir manusia berbeda.
Mungkin Jungkook dan Naeun harus berusaha kembali dari awal, karena mengenal satu sama lain secara nyata belum pernah mereka lakukan. Namun, apakah keduanya peduli? Selama benang takdir masih tersambung maka keduanya berjanji untuk menempuh dan berjuang bersama untuk meraih mimpi yang selama ini mereka angankan.
Cinta yang nyata.
End.